mgid.com, 663616, DIRECT, d4c29acad76ce94f
mgid.com, 663616, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Ngeeeri,, Diduga Proyek Galian Tanah Perumahan Raksasa Milik PT Paramount Renggut 2 Nyawa


Kab Tangerang, tangrayanews.com
Proyek perumahan raksasa bekas galian paramount petals merenggut dua nyawa bocah yang sedang bermain di kampung Ranca Balok, Kecamatan curug, kabupaten tangerang, Senin (04/11/2024) sekitar pukul 16.00. WIB.

Tewasnya bocah tersebut membawa malapetaka untuk keluarganya,ketika sedang bermain di sekitar wilayah eks galian proyek perumahan yang terbuka mengagah, dan anehnya tidak ada papan informasi sebagai peringatan di titik area galian PT. Paramount Petals.

Proyek galian tanah atas perumahan raksasa yang diduga sebagai pemicu hilangnya nyawa dua anak tersebut, membuat keluarga korban menangis histeris dan meninggalkan luka yang mendalam.

Saat tim awak media terjun ke lokasi, sudah banyak warga yang mengerumuni galian tersebut.
“Menurut keterangan warga, proyek galian tersebut milik PT Paramount ” Jelas warga sekitar.

Korban yang meninggal dua orang bocah tersebut, sedang menunggu evakuasi oleh pihak kepolisian dari Polsek Curug dan jajaran Polres Tangerang Selatan, sedangkan dua korban yang selamat juga masih mengalami trauma. dan juga dievakuasi ke RS terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan pemeriksaan.

Menurut praktisi Hukum Yanto Nelson Nalle SH, MH, dari LBH Peradi Perjuangan yang akrab disapa Nelson menjelaskan,” bisa saja pihak Pengembang di minta untuk ikut bertanggungjawab atas kejadian tesebut, sebab pihak pengembang proyek harus benar-benar menjaga lingkungan proyek jangan sampai ada yang memasuki kawasan proyek atau setidaknya memberikan peringatan atau menaruh papan pemberitahuan larangan bagi orang lain untuk  memasuki kawasan proyek tersebut, jika benar ini kelalaian pihak Penanggung jawab proyek maka pihak Management harus ikut bertanggung jawab. Jika sudah ada yang meninggal siapa yang bertanggung jawab?” Jelas Nelson.

Tambah Nelson, “kami pun bertanya-tanya bagaimana dengan analisis dampak lingkungan (Amdal) dan analisis dampak lalu lintas (Andalalin) apakah sesuai atau kah tidak, adakah warga yang di ikut sertakan saat memaparkan dampak-dampak terkini dan di masa depan dari pembangunan Proyek tersebut?. “Tegasnya Nelson.

Lanjut Nelson bahwa, jika keluarga korban ingin melakukan upaya-upaya hukum, berikut ada beberapa rekomendasi landasan hukum yang bisa di terapkan, jika masalah ini tidak bisa di selesaikan secara kekeluargaan;

●Pasal 1365 KUHPerdata (Perbuatan                   Melawan Hukum).Pasal ini  menyatakan       bahwa setiap perbuatan melawan hukum     yang menyebabkan kerugian kepada               orang lain, mewajibkan pelaku untuk             mengganti kerugian tersebut. Pemilik             atau  pengelola lokasi galian dapat                   dianggap melakukan perbuatan melawan     hukum jika kelalaiannya dalam                       memastikan keamanan area tersebut             mengakibatkan kerugian pada orang lain,     dalam hal ini kehilangan nyawa.

●Pasal 1367 KUHPerdata (Tanggung
   Jawab atas Kerugian oleh Benda di
   Bawah Penguasaan). Pasal ini
   mengatur bahwa seseorang
   bertanggung jawab atas kerugian
   yang disebabkan oleh benda di
   bawah penguasaannya. Jika lokasi
   galian merupakan bagian dari properti
   yang di bawah penguasaan atau
   pengawasan pihak tertentu (baik
   pribadi atau badan usaha), maka
   pihak tersebut dapat                                           dipertanggungjawabkan atas akibat
   dari kondisi properti yang
    membahayakan.

●Peraturan Terkait Keselamatan dan
   Kesehatan Kerja (K3)Aturan
   mengenai keselamatan di tempat
   proyek diatur dalam Undang-Undang
   No. 1 Tahun 1970 tentang
   Keselamatan Kerja dan aturan
   turunannya. Pasal-pasal ini
   mengharuskan pemilik proyek atau
   pengelola area proyek untuk
   memastikan tempat kerja aman dan
   dilengkapi tanda peringatan yang
   jelas. Dalam konteks ini, area bekas
   galian yang tidak memiliki papan
   peringatan dan dibiarkan terbuka bisa
   dianggap sebagai pelanggaran
   prinsip keselamatan.

●Peraturan Menteri PUPR (Pekerjaan
   Umum dan Perumahan Rakyat).  
   Terkait lokasi bekas galian, terdapat
   peraturan spesifik dari Kementerian
   PUPR, khususnya Peraturan Menteri
   PUPR No. 21/PRT/M/2019 tentang
   Pedoman Pencegahan dan
   Penanganan Kecelakaan Konstruksi.
   Peraturan ini mengatur bahwa area
   bekas proyek harus dinyatakan aman
   dan tidak membahayakan masyarakat,           terutama anak-anak, sehingga kelalaian         dalam penutupan dan pemberian tanda         peringatan bisa dianggap sebagai                     pelanggaran.

●Saksi yang Bisa Mendukung Kasus
   Dalam kasus ini, beberapa jenis saksi
   bisa sangat membantu saksi mata
   yang mengetahui area tersebut
   dibiarkan terbuka dan tidak dipasang
   papan peringatan. Saksi ahli di
   bidang keselamatan kerja atau
   konstruksi, yang bisa memberikan
   pendapat profesional tentang
   kewajiban pemilik area galian dalam
   menjaga keamanan.

Saksi dari warga setempat, yang mungkin sudah menyampaikan keluhan atau memperhatikan kondisi berbahaya di lokasi galian. Hingga berita ini di tayangkan, pihak Paramount yang berada di lokasi rumah duka belum bisa dikonfirmasi. Hingga akhirnya ke dua keluarga korban yang meninggal akan menuntut.

Red

Berita Terkait

Top
mgid.com, 663616, DIRECT, d4c29acad76ce94f